Cara Membuat Gula Semut
Sekian lama berkecimpung dalam bisnis gula merah, pelanggan Arenga Indonesia sering bertanya bagaimana cara membuat gula semut? Dalam tulisan ini akan akan dijelaskan cara pembuatan gula semut secara tradisional.
Peralatan Untuk Membuat Gula Semut
- Tangga bambu untuk memanjat pohon aren
- Golok atau pisau besar untuk memotong tangkai bunga jantan yang akan disadap
- Lodong atau jerigen plastik untuk penampung nira
- Saringan untuk menyaring nira
- Kuali atau wajan
- Alat Pengaduk wajan
- Ayakan
Bahan Membuat Gula Semut
Prinsip membuat gula semut sama dengan membuat gula aren cetak . Yang diperlukan adalah nira segar. Ciri nira segar adalah ditandai dengan warna bening kekuningngan dan berbau harum. PH kurang lebih 7. Nira yang sudah mengalami proses peragian atau cenderung menjadi lahang (cuka aren) tidak akan bisa jadi gula semut.
Untuk mendapatkan bahan baku gula semut yang prima, nira hasil pengumpulan sehari langsung di godog (dipanaskan) dalam sebuah wajan. Bila jumlahnya tidak mencukupi, calon gula semut ini “parkir” sejenak di kuali untuk menunggu hasil sadapan berikutnya.Menumpuk “calon gula semut” seperti ini memang paling aman dari pada menimbun nira dalam bentuk cairan. Nira segar mudah sekali mengalami fermentasi.
Ketika hasil sadapan yang baru turun, nira segar ini langsung diceburkan ke adonan calon gula tadi untuk di godog lebih lanjut.
Proses Penguapan Nira Menjadi Gula Semut
Cara membuat gula semut tradisional relatif sederhana namun membutuhkan kesabaran. Selama proses pemasakan, api harus dijaga, jangan sampai terlalu besar untuk mencegah jangan sampai lidahnya menjilat permukaan kuali. Kalau ini dibiarkan, sirop gula akan gosong, berwarna hitam, rasanya pahit dan keharumannyapun menghilang berganti dengan bau asap.
Tujuan dari penggodongan adalah menguapkan kandungan air sehingga yang tertinggal adalah sirup gula kental seperti foto diatas.Tanda-tandanya adalah membutuhkan tenaga ekstra saat mengaduk dan apabila dituang, sirup gula jatuhnya tidak mengucur melainkan terputus-putus. . Sampai di tahap ini terjadi perbedaan treatment antara gula cetak aren dan gula semut aren. Yang hendak dicetak, langsung dituang ke dalam potongan-potongan bambu atau setengah tempurung kelapa.
Sementara calon gula semut, dibiarkan istirahat sejenak. Setelah agak dingin baru diaduk-aduk/di godek kembali agar pengurangan panasnya terjadi secara merata.Pengadukan dilakukan dalam wajan yang sama dengan menggunakan sebatang kayu pendek sampai gula tersebut mengkristal. Setelah beberapa lama pengadukan diteruskan dengan punggung batok kelapa bergagang dengan tujuan agar kristal-kristal gula lebih halus dan merata.
Setelah terbentuk kristal-kristal gula yang lembut, dimulai proses pengeringan. Untuk mendapatkan kekeringan sampai 1 persen, industri gula semut menggunakan oven. Namun untuk skala pribadi atau industri rumah tangga bisa menggunakan sinar matahari alias di jemur.
Gula semut yang sudah kering sekarang siap diayak untuk mendapatkan besaran butiran (mesh) tertentu. Baru kemudian di kemas dan dipasarkan.
Kontak Arenga Indonesia, WA 0819 3241 8190
Foto gula semut kemasan
Leave a Reply