Pelatihan Gula Semut Bulukumba
Pelatihan gula semut di buka oleh Ibu Misbahwati Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Bulukumba |
Sayangnya potensi aren Sulawesi yang besar ini belum tergarap maksimal untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Hal seperti ini yang salah satunya melatar belakangi kerja Sulawesi Community Foundation (SCF), sejak tahun 2006 telah melakukan pendampingan di 6 Kabupaten dalam penguatan ekonomi rakyat pada kelompok usaha kehutanan, dimana tahun 2014 ini masuk ke pendampingan kelompok petani aren. Program ini dirancang dalam memberi nilai tambah dari gula aren cetak menjadi gula semut. Dalam hal Pelatihan Gula Semut di Bulukumba ini diperuntukan bagi kelompok tani yang telah memiliki ijin pemanfaatan produksi aren dalam kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Disini ARENGA bertindak sebagai nara sumber.
Sebagian peserta yang datang dari 3 kabupaten di Sulawesi |
Atas permintaan SCF akhirnya tanggal 16 September lalu ARENGA dan team sampai di Desa Bukit Harapan. Tipikal desa Indonesia pada umumnya yakni meranggas saat kemarau. Yang menyadarkan bahwa kami sedang berada di Sulawesi adalah rumah-rumah panggung gaya bugis, berdiri di atas topangan tonggak-tonggak kayu besi yang kokoh. Di belakangnya terdapat kebun berisi tanaman penunjang kehidupan penduduk berupa aren, cacao, dan kelapa. Di jalan tampak beberapa anak asyik bercengkerama semantara orang dewasa sibuk menjemur biji cacao di tepi jalan. Di pagi yang cerah itu kami disambut di rumah Pak Thamrin yang berfungsi juga sebagai sekretariat kelompok tani hkm yang dipimpinnya.
Briefing di dapur pembuatan gula semut |
Yang menerima Pelatihan Gula semut Bulukumba terdiri dari 8 Kelompok Tani Hkm pembuat gula aren, di tambah 2 kelompok lagi yakni dari Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Barru. Selama ini mereka membuat gula aren cetak mengunakan batok kelapa. Program ini didukung penuh oleh Dinas Kehutanan, Perindag, Koperasi dan UKM Kabupaten Bulukumba.
Pak Awaluddin dari SCF sedang mengaduk calon gula semut |
Sesi demi sesi dari nara sumber berlangsung dengan penuh semangat. Teori dilanjutkan dengan praktek. Sesuai karakter masyarakat Sulawesi Selatan yang terbuka, suka berdialog dan tak ragu oleh pertanyaan, tiap sesi berlangsung dinamis. Ini juga membuat kami banyak belajar. Terutama tentang kultur aren yang dipraktekan di Bulukumba. Misalnya untuk pemepes perajin tak menggunakan minyak kelapa melainkan kemiri yang dirajang sampai halus.
Hasil gula semutnya |
Pelatihan gula semut Bulukumba ini diharap sebagai awal untuk menjadikan Kabupaten ini sebagai sentra gula semut Sulawesi Selatan. Mengingat potensi arennya, ditambah kerja berkesinambungan dari SCF dan para pihak yang terlibat, tentu saja harapan itu tak sulit untuk terwujud.
@eviindrawanto
Iya kayak semut ya
Good job Bu Evi… Congrats atas kontribusinya dlm program pemberdayaan masyarakat … 🙂
Pelatihan yang sangat bermanfaat ini, Bu. Semoga ke depan Bulukumba menjadi sentra gula semut di Sulawesi Selatan.
kunjungan perdana, salam pertemanan ya 🙂 ^_^