Teh Bunga Mawar memang tidak umum digunakan masyarakat Indonesia. Setidaknya bagi saya yang baru saja mengenalnya. Namun ketahuilah kelopak bunga yang sudah berabad-abad digunakan manusia sebagai lambang kasih sayang ini ternyata memiliki banyak khasiat. Untuk kosmetik atau parfum seperti kita tahu adalah memanfaatkan minyak esensial. Begitupun dalam pengobatan ayuverda yang menganggap bahwa hubungan mawar dengan asmara tidak terjadi secara kebetulan, sebab mawar jadi media ideal dalam mengungkapkan cinta dan pengampunan selama ribuan tahun. Disamping mawar juga dapat menenangkan hati dan emosi, serta menyeimbangkan pikiran.
Tapi bagaimana dengan teh mawar? Di Indonesia kami jarang mendengar apa lagi menikmati teh mawar. Namun Di negara barat dan Timur Tengah, teh bunga mawar lazim digunakan dalam pengobatan yang diantaranya mengatasi masalah pencernaan, dada nyeri, dan sakit perut. Bahkan teh mawar digunakan untuk meringankan kram menstruasi.
Perkenalan dengan Teh Bunga Mawar
Di halaman rumah, saya mempunyai beberapa rumpun tanaman mawar. Mereka rajin sekali berbunga. Kelopaknya selalu segar dan tebal. Merasa sayang tiap kali kelopak cantik itu terbuang percuama maka saya mencari informasi untuk pemanfaatannya. Ternyata selain bisa digunakan langsung seperti menggosokan pada kulit yang berefek menghaluskan, kelopak mawar bisa digunakan untuk membuat teh herbal atau teh kesehatan.
Hebatnya lagi teh mawar dipercaya mampu membersihkan racun dan rasa panas dari tubuh dan memiliki efek pendinginan pada tubuh.
Khasiat teh mawar tak berhenti di sana. Berikut beberapa manfaat teh mawar bagi perawatan kesehatan :
Kram Menstrusi.
Perempuan yang acap mengalami kram saat menstruasi bisa memanfaatkan teh mawar dalam meringankan penderitaan mereka. Sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan oleh Jurnal Kebidanan dan kesehatan wanita, bahwa remaja di Taiwan yang meminum mawar teh selama periode 6 bulan mengalami pengurangan gejala kram saat menstruasi. Ini juga terkait bahwa teh mawar membantu meringankan stres psikologis yang terkait dengan kram tersebut. Maka ilmuwan menarik kesimpulan bahwa minum teh mawar bisa memberikan kelegaan pada saat nyeri haid tanpa efek samping yang merugikan.
Kaya Vitamin C
Kelopak bunga mawar kayak oleh sumber vitamin C alami. Sebuah studi yang diterbitkan dalam journal of Iran ilmu kedokteran dasar menyebutkan vitamin C dan antioksidan alami dapat memblokir beberapa kerusakan yang dihasilkan karena paparan racun dan radikal bebas. Kerusakan yang bisa menyebabkan penuaan dini. Vitamin C dalam teh mawar alami menjaga sistem kekebalan tubuh dan membantu produksi kolagen yaitu protein penting dalam kesehatan kulit dan rambut.
Kaya Folifenol
Kelopak mawar juga kaya akan polifenol dan mudah larut dalam air. Studi lain menyebutkan bahwa protein polifenol serta berbagai antioksidan termasuk asam ellagic membantu mencegah penyakit kardiovaskular serta osteoporosis dan mungkin bahkan kanker. Tapi tetap diperlukan penelitian bahwa polifenol dalam kelopak mawar bermanfaat menjaga dalam kesehatan secara umum.
Mengatasi Sakit Tenggorokan
Secangkir teh mawar hangat adalah obat bagi sakit tenggorokan. Meredakan gejala flu dan masuk angin. Jika suka tambahkan satu sendok teh madu atau palm sugar organik kedalam secangkir teh mawar untuk meningkatkan potensi penyembuhan.
Alam Indonesia yang subur menyediakan begitu banyak sumber penyembuhan penyakit dan perawatan kesehatan. Yang kita butuhkan hanya kemauan untuk mempelajari dan mengenal mereka lebih dekat. Dari kelopak mawar saja begitu banyak manfaat yang bisa di gunakan.
Tertarik untuk mencoba membuat teh mawar? Berikut resepnya :
Cara Membuat Teh Bunga Mawar
Teh mawar bisa dibuat dari kelopak yang masih segar atau yang telah dikeringkan. Untuk kelopak kering gunakan 1-2 sendok teh kelopak mawar untuk satu cangkir air yang telah dipanaskan sampai mendidih. Biarkan teh mawar terendam dalam cangkir selama 2-3 menit.
Sementara untuk teh kelopak mawar segar gunakan dua cangkir kelopaknya. Buang bagian putih di dasar kelopak yang memiliki rasa pahit lalu masukkan ke dalam 3 gelas air. Panaskan air dan kelopak sampai mendidih selama 5 menit. Kemudian saring. Jika suka Anda bisa menambahkan teh mawar ini sedikit palm sugar atau madu. Diminum seperti teh biasa. Pastikan kelopak mawar yang digunakan terbebas dari pestisida. Hanya gunakan mawar yang dibesarkan secara organik.
Cara Merawat Mawar
Bunga mawar yang selalu bermekaran di halaman menambah keceriaan. Ditambah lagi aromanya yang semerbak saat diterbangkan angin menenangkan perasaan. Jadi agar kelopak kembang mekar dengan bai, ditambah lagi agar bisa dimanfaatkan membuat teh jadi penting. Kabar baiknya adalah tidak begitu sulit merawat bunga ini. Degan jumlah air yang tepat ditambah sinar matahari cukup, ditambah sedikit perawatan, mawar akan terus berkembang. Sebelum rontok ke tanah manfaatkan kelopaknya untuk menunjang perawatan kesehatan keluarga kita.
Mawar tidak perlu disiram setiap hari tapi cukup dua kali seminggu. Arahkan selang air secara lembut ke arah akarnya. Jangan terlalu becek.
Kelopak bunga mawar akan Mekar lebih lebar jika diberi pupuk. Karena kelopaknya akan kita konsumsi pastikan bahwa pupuk tersebut adalah pupuk organik. Jangan sesekali menyemprot bunga mawar dengan pestisida.
Ketika kelopak sudah rontok atau dimanfaatkan untuk membuat teh sebaiknya tangkai kelopak sisa digunting. Selain tanaman terlihat lebih rapi bekas guntingan tangkai bunga ini akan memunculkan tunas baru. Dari sana nanti akan muncul putik-putik mawar baru.
Selamat mencoba membuat teh mawar…
Untuk kebutuhan memaniskan minuman herbal lainnya dengan gula aren organik, silahkan kontak Arenga Indonesia. WA 0819 3241 8190
resep teh mawar yg menggoda.. terima kasih artikelnya dan sangat membantu..
Terima kasih kembali. Terima kasih sudah mampir Sahabat Farikha
Teh bunga mawar? wah, baru dengar nih. Tahunya sih teh melati itu aja 😀
Kalau punya di halaman coba sesekalibikin Mbak Andy 🙂
di rumah mertua saya banyak mawar mba… nanti saya coba!
Iya Sayang kalau kelompoknya Akhirnya cuma rontok dan jatuh ke tanah. Lebih baik dimanfaatkan untuk membuat teh, Mbak Olive ?